 |
| Kondisi ruangan seperti tempat berduka. Kami berharap KPU Kota Pariaman segera memperbaiki pencahayaan agar suasana lebih nyaman |
Pariaman, Editor- Rapat pleno terbuka rekapitulasi suara tingkat Kota Pariaman yang digelar di Hotel Nan Tongga menjadi sorotan. Beberapa saksi dari pasangan calon (Paslon) 01 dan 02 mengungkapkan sejumlah kekurangan dalam penyelenggaraan acara tersebut, termasuk pencahayaan ruangan yang kurang memadai Selasa 3 Desember 2024
“Kondisi ruangan seperti tempat berduka. Kami berharap KPU Kota Pariaman segera memperbaiki pencahayaan agar suasana lebih nyaman,” ujar salah satu saksi Paslon 01.
Tak hanya pencahayaan, sejumlah saksi juga mengeluhkan minimnya fasilitas lain, seperti layar proyektor yang tidak berfungsi sehingga sulit memantau jalannya rekapitulasi. “Kami kewalahan melihat proses rekapitulasi karena layar di belakang tidak hidup,” ungkap saksi dari Paslon 02.
Selain itu, tiang penyangga di ruangan disebut menghalangi pandangan para saksi yang duduk di bagian belakang. Hal ini menambah kendala dalam memantau jalannya rekapitulasi.
Tidak hanya itu, kehadiran undangan tanpa menggunakan ID card turut menjadi perhatian. “Kami merasa kurang dihargai sebagai saksi resmi karena banyak yang hadir tanpa tanda pengenal. Kami berharap ini menjadi evaluasi KPU,” tambah saksi Paslon 02.
Rapat pleno yang dipadati undangan ternyata juga menyisakan banyak kursi kosong, yang menimbulkan spekulasi di antara para peserta. Beberapa pihak menganggap suasana tersebut mencerminkan kepastian kemenangan salah satu paslon, yaitu Paslon 03.
Hingga berita ini diturunkan, pihak KPU Kota Pariaman belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan tersebut. Namun, diharapkan evaluasi terhadap pelaksanaan rapat pleno dapat dilakukan agar kepercayaan semua pihak tetap terjaga.
Pantauan media Beritaeditorial.com menunjukkan bahwa suasana rapat perlu diperbaiki untuk mendukung proses demokrasi yang transparan dan kondusif
** tim.
0 Komentar