Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Rio Arisandi Senin 16 Desember 2024 Pukul 16.12 Wib |
Pariaman,Editor - kembali menghadapi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang tahun ini. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pariaman, hingga Desember 2024, tercatat 83 pasien telah dirawat akibat penyakit ini, dengan dua di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, tahun sebelumnya terdapat tiga kasus kematian akibat DBD di kota ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Rio Arisandi, menyatakan bahwa situasi ini sudah tergolong Kejadian Luar Biasa (KLB). Menurutnya, peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi kunci utama untuk mencegah meluasnya wabah.
“KLB ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama mengelola barang-barang bekas dan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti. Banyak tempat penampungan air yang tidak dikelola dengan baik, seperti wadah bekas rumah tangga atau genangan air hujan,” ujar Rio Arisandi.
Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk menggunakan bahan-bahan yang efektif dalam mengusir nyamuk penyebab DBD. “Kondisi ini bisa ditekan jika masyarakat sadar pentingnya menjaga lingkungan bersih. Mayoritas pasien DBD berusia produktif, yakni antara 14 hingga 50 tahun,” tambahnya.
Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Kesehatan mengalokasikan anggaran sebesar Rp80 juta untuk program pencegahan dan pengendalian DBD. Rio berharap, dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, penyebaran DBD dapat ditekan secara signifikan.
Selain itu, langkah pencegahan seperti gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang) terus digalakkan. Namun, tantangan besar masih terletak pada rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Fokus Penangana Dinas Kesehatan Kota Pariaman juga meningkatkan upaya pengasapan (fogging) di kawasan rawan dan menyosialisasikan pentingnya menggunakan kelambu atau lotion anti nyamuk, terutama di daerah yang mengalami lonjakan kasus. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan tren peningkatan kasus DBD dapat segera dihentikan
** Afridon
0 Komentar