Para wanita muda di tempat tersebut diduga menawarkan layanan dengan harga mulai dari Rp500 ribu |
Batam, Editor – Sebuah ruko dengan rolling door biru di kawasan Nagoya Newton, Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau, menyimpan rahasia kelam. Sabtu malam, 7 Desember 2024, tim media melakukan investigasi di lokasi ini dan menemukan indikasi aktivitas prostitusi yang terang-terangan beroperasi dengan tarif fantastis.
Para wanita muda di tempat tersebut diduga menawarkan layanan dengan harga mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta per malam. Penelusuran lebih jauh mengungkap, wanita-wanita tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Jawa dan Medan, sebagaimana diungkapkan oleh seorang "Papi" berinisial H yang menjaga tempat tersebut.
Rahasia di Balik Rolling Door Biru
Pintu biru ruko yang tampak biasa dari luar ternyata menjadi akses menuju dunia lain di dalamnya. “Wanita-wanitanya campur-campur, ada dari Jawa dan Medan. Tarifnya untuk ST (Short Time) Rp500-600 ribu, sedangkan BO (Booking Online) bisa sampai Rp1,5 juta,” ujar Papi H ketika ditemui.
Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa pelanggan bahkan bisa memesan wanita melalui aplikasi perpesanan. Dalam obrolan WhatsApp, Papi H menawarkan layanan dengan iming-iming servis terbaik sambil mengirimkan foto-foto wanita yang tersedia.
Respons Pihak Berwenang Ditunggu
Hingga berita ini ditayangkan, pihak media masih berupaya mendapatkan tanggapan dari pengelola ruko maupun aparat penegak hukum terkait legalitas operasional tempat tersebut. Dugaan bahwa ruko ini menjadi lokasi prostitusi ilegal menimbulkan banyak pertanyaan, terutama mengenai pengawasan wilayah tersebut.
Potret Kelam Nagoya Newton
Kasus ini menambah daftar panjang permasalahan sosial di kawasan Nagoya Newton yang dikenal sebagai salah satu pusat bisnis dan hiburan di Batam. Fenomena ini memunculkan keprihatinan akan lemahnya pengawasan dan potensi dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
Apakah aparat berwenang akan segera mengambil tindakan tegas? Atau, akankah ruko biru ini terus menjadi "zona abu-abu" di tengah kemilau Nagoya Newton? Investigasi kami berlanjut
**
0 Komentar