Pembangunan Rumah Program PKT Masih Berjalan Pemberdayaan Masyarakat Jadi Prioritas

pembangunan 51 unit rumah bagi warga miskin di kawasan kumuh terpadu Desa Pauh, Kota Pariaman

Pariaman, Editor  — Januari 2025 membawa pertanyaan menarik terkait pembangunan 51 unit rumah bagi warga miskin di kawasan kumuh terpadu Desa Pauh, Kota Pariaman. Program Penanganan Kawasan Kumuh Terpadu (PKT) yang dimulai pada 2024 ternyata masih menyisakan aktivitas di lapangan.


Ketika tim media  Beritaeditorial.com  mengunjungi lokasi pada 2 Januari 2025, para tukang terlihat sibuk menyelesaikan pekerjaan seperti pengecatan dan pemasangan pintu. Hal ini memicu pertanyaan publik, mengingat masa anggaran 2024 sudah berakhir.

Pekerjaan Berbasis Pemberdayaan
Deki Asar, Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kota Pariaman sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), memberikan penjelasan. “Pekerjaan ini berbasis pemberdayaan masyarakat, bukan pekerjaan kontrak biasa. Secara keuangan, dananya sudah 100 persen masuk ke rekening penerima bantuan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pembangunan rumah masih berlangsung karena ada kendala teknis di beberapa unit, namun progresnya telah mencapai lebih dari 90 persen. Dari 51 unit, hanya enam rumah yang belum selesai sepenuhnya.

Peran Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)
Dalam pelaksanaan program ini, peran Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) sangat vital. TFL memastikan bahwa dana digunakan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan mendampingi penerima bantuan dalam proses pencairan di bank. "TFL membantu masyarakat yang mungkin tidak memahami administrasi pemerintahan. Mereka adalah perpanjangan tangan dinas di lapangan,” tambah Erik Saputra, staf Dinas Perumahan.

Harapan Masa Depan
Program ini merupakan bagian dari Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) melalui DAK Integrasi 2024, di bawah Kementerian PUPR. Meski Kota Pariaman gagal mendapatkan anggaran tambahan untuk tahun 2025 karena kendala dalam penyelesaian DED (Detail Engineering Design), Deki optimis kekurangan ini bisa diatasi pada tahun 2026.

“Saya berharap program ini dapat terus berlanjut. Kepada masyarakat penerima bantuan, jagalah kebersihan lingkungan dan rawatlah rumah dengan baik,” pesan Deki.

Dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat, program ini tidak hanya menyelesaikan kebutuhan fisik, tetapi juga membangun kemandirian warga dalam menciptakan hunian yang layak. Meski ada tantangan, semangat optimisme tetap hidup untuk Pariaman yang lebih baik


**Afridon

Posting Komentar

0 Komentar