Surat rujukan 18 Desember 2025 |
Pariaman, Editor Lichen Planus, kondisi inflamasi kronis pada kulit dan mukosa, membutuhkan pendekatan pengobatan yang tepat sesuai tingkat keparahannya. Berikut adalah panduan penggunaan obat, dari topikal hingga sistemik:
1. Terapi Topikal: Pilihan Awal untuk Kasus Ringan hingga Sedang
Kortikosteroid Topikal
- Contoh: Clobetasol propionate, Betamethasone dipropionate.
- Dosis: Oleskan tipis-tipis 1–2 kali sehari pada area lesi.
- Fungsi: Mengurangi peradangan dan gatal.
- Catatan: Hindari penggunaan jangka panjang untuk mencegah efek samping, seperti kulit menjadi tipis (atrofi).
Calcineurin Inhibitors
- Contoh: Tacrolimus 0,1%, Pimecrolimus 1%.
- Dosis: Oleskan 1–2 kali sehari.
- Keunggulan: Ideal untuk area sensitif, seperti wajah atau mukosa.
2. Obat Sistemik: Untuk Kasus Berat atau Tidak Merespons Terapi Topikal
Kortikosteroid Oral
- Contoh: Prednison.
- Dosis Awal: 20–40 mg/hari selama 2–4 minggu, dilanjutkan dengan tapering (penurunan dosis bertahap).
- Fungsi: Mengendalikan inflamasi sistemik.
Antihistamin
- Contoh: Loratadine, Cetirizine, Chlorpheniramine.
- Dosis: 1 tablet (10 mg) sehari sekali untuk mengurangi gatal.
Retinoid Oral
- Contoh: Acitretin (25–50 mg/hari).
- Catatan: Tidak boleh digunakan pada wanita hamil karena risiko efek teratogenik.
Imunosupresan
- Contoh: Methotrexate, Cyclosporine.
- Indikasi: Diberikan jika terapi kortikosteroid tidak efektif.
3. Terapi untuk Lichen Planus Oral (Mukosa Mulut)
Anestesi Topikal
- Contoh: Lidocaine gel.
- Fungsi: Mengurangi rasa sakit, terutama saat makan.
Kortikosteroid Topikal
- Contoh: Triamcinolone acetonide dental paste.
- Cara Pakai: Oleskan pada lesi di rongga mulut 2–3 kali sehari.
Antiseptik Mulut
- Contoh: Chlorhexidine gluconate mouthwash.
- Fungsi: Mencegah infeksi sekunder dengan menjaga kebersihan rongga mulut.
**
0 Komentar