Wabah PMK Merebak di Padang Pariaman 195 Kasus di 13 Kecamatan

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman, Zulkhailisman, P.pt, M.Si

Padang Pariaman Editor , Sumatera Barat – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak di Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat sejak Desember 2024. Hingga Januari 2025, tercatat sebanyak 195 kasus yang tersebar di 13 kecamatan, dengan mayoritas kasus menyerang sapi dan kerbau.

Faktor Penyebaran

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman, Zulkhailisman, P.pt, M.Si, penyebaran PMK dipicu oleh beberapa faktor

Masuknya ternak dari luar daerah tanpa pemeriksaan kesehatan.

Ketiadaan vaksinasi selama delapan bulan terakhir.

Kurangnya kesadaran peternak dalam menerapkan isolasi terhadap ternak baru.

Upaya Penanganan

Dinas Peternakan telah melakukan langkah preventif, seperti

Penyemprotan disinfektan pada kandang dan ternak.

Sosialisasi biosecurity, kebersihan kandang, dan jarak antar ternak.

Koordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi untuk segera mendistribusikan vaksin.

"Kami sudah mengusulkan 15.000 dosis vaksin untuk populasi ruminansia besar, yang mencapai 56.000 ekor, termasuk sapi dan kerbau. Namun, distribusi vaksin masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat," jelas Zulkhailisman.

Inisiatif Lokal dan Pemantauan Pasar

Beberapa peternak mencoba pengobatan tradisional menggunakan remasan daun rambutan dan kembang sepatu. Cara ini disebut mampu meningkatkan tingkat kesembuhan ternak.

Di sisi lain, pemerintah juga memperketat pengawasan di pasar ternak. "Ternak yang masuk atau keluar daerah wajib membawa Surat Keterangan Kesehatan Hewan. Ini untuk memastikan hewan bebas dari PMK sebelum diperdagangkan," tambahnya.

Tantangan dan Harapan

Zulkhailisman menegaskan bahwa meskipun langkah pencegahan telah berjalan, pengendalian PMK membutuhkan vaksinasi rutin. "PMK sangat mudah menular, baik melalui transportasi, kendaraan, maupun manusia. Kami berharap program vaksinasi segera dimulai untuk menekan risiko wabah yang lebih luas," katanya.

Dengan langkah-langkah penanganan dan sosialisasi yang terus digencarkan, pemerintah optimistis wabah PMK dapat dikendalikan, mendukung keberlangsungan usaha peternakan di Padang Pariaman.


** Afridon.

Posting Komentar

0 Komentar