Komisioner Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Muhammad Khadafi |
Pariaman, Editor – Komisioner Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Muhammad Khadafi, membuka rapat evaluasi pemilihan serentak 2024 yang digelar oleh Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman bersama para pemangku kepentingan di Aula Samabalo, Pariaman,Minggu 2 Februari 2025
Dalam sambutannya, Khadafi menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemilihan serentak, yang mencakup pemilihan presiden dan legislatif secara bersamaan di 38 provinsi dan lebih dari 500 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Menurutnya, banyak pihak awalnya meragukan kemungkinan pelaksanaan pemilu dalam satu hari, mengingat bahkan negara maju seperti Amerika Serikat pun tidak menerapkan sistem serupa.
“Namun, Indonesia berhasil menggabungkan pemilihan presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, hingga DPRD kabupaten/kota secara serentak. Meski dalam perjalanannya, ada tantangan yang harus dihadapi, seperti pengujian kembali mekanisme pemilihan DPD RI oleh Mahkamah Konstitusi,” ujar Khadafi.
Ia juga mengungkapkan bahwa di Sumatera Barat, terdapat lebih dari 17.000 TPS yang harus melakukan pemungutan suara ulang akibat berbagai dinamika yang terjadi. Meski demikian, ia mengapresiasi jalannya pemilu yang berlangsung relatif aman tanpa insiden besar yang mengganggu stabilitas daerah.
“Tidak ada kaca yang pecah, tidak ada batang yang menetes, dan tidak ada asap mengepul di Sumatera Barat. Jika pun ada dinamika, lebih banyak terjadi di ruang-ruang digital seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube,” tambahnya.
Khadafi menegaskan bahwa evaluasi ini menjadi momentum penting untuk memperbaiki sistem pemilu ke depan, terutama dalam memastikan pemutakhiran data pemilih yang lebih akurat. Ia juga menyoroti pentingnya musyawarah dalam menyelesaikan sengketa pemilu, sebagaimana terlihat dalam minimnya gugatan dari Sumbar ke Mahkamah Konstitusi.
Di akhir sambutannya, Khadafi mengajak semua pihak untuk terus menjaga integritas dan profesionalisme dalam setiap tahapan pemilu, sehingga demokrasi di Indonesia dapat semakin matang dan terpercaya.
**Afridon
0 Komentar