Proyek Drainase di Korong Padang Kunik Belum Selesai, Dana Sudah Cair 100%

Proyek pembangunan drainase di Korong Padang Kunik, Nagari Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman
Rabu 26 Februari 2025

Padang Pariaman,Editor – Proyek pembangunan drainase di Korong Padang Kunik, Nagari Buayan Lubuk Alung, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, masih belum tuntas meski dana telah dicairkan sepenuhnya. Proyek yang menelan anggaran Rp127.997.325 dari kas nagari tahun 2024 ini memiliki masa kerja 30 hari, namun hingga Rabu, 26 Februari 2025, pengerjaan masih berlanjut.


Plang Proyek Irigasi

Sekretaris Nagari Buayan Lubuk Alung, Agung Eko Putra, menegaskan proyek tetap akan diselesaikan meski ada kendala. "Karena ini menggunakan anggaran nagari 2024, kami tetap bertanggung jawab menyelesaikan proyek ini," ujarnya saat mendampingi Wali Korong Padang Kunik, Afrinaldi.

Sekretaris Nagari Buayan Lubuk Alung, Agung Eko Putra

Menurut Afrinaldi, proyek drainase sepanjang 150 meter ini dikerjakan secara swadaya namun mengalami hambatan akibat kondisi lahan yang berawa. "Banyak pekerja yang seharusnya ikut serta, tapi mereka tidak bekerja, ini yang memperlambat progres proyek," jelasnya.



Afrinaldi mengungkapkan bahwa dana proyek sudah habis, sehingga perangkat nagari harus mencari tambahan dana secara pribadi untuk melanjutkan pekerjaan

Saat ditinjau di lokasi, hanya dua pekerja yang terlihat mengerjakan plesteran saluran. Salah seorang pekerja, Am, menyebutkan bahwa proyek bisa selesai dalam lima hari ke depan jika tidak ada kendala tambahan. "Kalau lancar, dua hari juga bisa beres," katanya.

Namun, fakta bahwa dana telah dicairkan 100% sementara proyek masih jauh dari selesai memunculkan tanda tanya besar. Hingga kini, menurut Am, baru 65 meter drainase yang telah diplester, sementara sisanya masih belum rapi.

Lebih lanjut, Afrinaldi mengungkapkan bahwa dana proyek sudah habis, sehingga perangkat nagari harus mencari tambahan dana secara pribadi untuk melanjutkan pekerjaan. "Kami berusaha agar proyek ini bisa selesai," katanya.

Tak hanya itu, dampak proyek yang belum rampung juga dirasakan pemilik warung di sekitar lokasi. Salah seorang pemilik warung bernama Bus mengaku kewalahan karena para pekerja masih memiliki tunggakan konsumsi sebesar Rp600 ribu.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pj Wali Nagari terkait kejelasan proyek ini dan alasan pencairan dana yang telah 100% sebelum pekerjaan tuntas.


**Afridon


Posting Komentar

0 Komentar