Gotong Royong Akbar Ulakan Bangkit Lewat Kebersamaan

Semangat gotong royong telah mengalir seperti arus sungai yang meluap akibat pasang tinggi di Padang Pauh.

Padang Pariaman, Editor — Pagi masih basah oleh sisa hujan semalam ketika warga Kampung Galapung, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu 20 April.2025 semangat gotong royong telah mengalir seperti arus sungai yang meluap akibat pasang tinggi di Padang Pauh.

Banjir yang melanda kawasan ini sejak Minggu pagi mengubah suasana menjadi darurat. Namun di balik genangan air dan lumpur, terlihat geliat kebangkitan. Posko darurat didirikan di halaman Masjid Agung Syekh Burhanuddin, tempat yang menjadi pusat koordinasi bantuan dan semangat kolektif.

Sekretaris Daerah Padang Pariaman, Rudy Repenaldi Rilis, bersama Waka Polres Padang Pariaman, Kompol Indra, tampak turun langsung. Mereka berdiri bersama warga, ASN, TNI, dan Polri — semua bahu membahu. Tidak ada batas pangkat, semua satu dalam aksi.

“Kami membawa mesin sinso dan perlengkapan gotong royong untuk membuka akses jalan serta membersihkan lingkungan,” ujar salah satu anggota TNI, sambil menyeka peluh. Di halaman masjid, para ASN memungut sampah dalam plastik hitam, tak terganggu oleh bau lumpur yang menyengat.

Kepala Dinas PUPR Padang Pariaman, El Abdes, ikut meninjau kondisi infrastruktur yang terdampak. Sementara itu, Kadis Kominfo Zahirman dan Kepala DPMPTSP, Arkadius, di hadir jurnalis Senor Tomi Candra mengawal informasi dan pelayanan publik di lapangan.

Banjir memang musibah. Tapi bagi Ulakan, musibah ini menjadi titik balik. Ekonomi lokal justru menggeliat  penjual sarapan laris manis di sekitar posko. Warga yang baru saja dipimpin pemimpin baru sejak 20 Februari 2025, mulai merasakan kehadiran pemerintah yang responsif dan tanggap.

Di sela-sela kesibukan, tampak Pak Zul, warga setempat, menyerahkan proposal pembangunan kepada Bupati Padang Pariaman, Jonh Kenedy, yang hadir bersama ajudan setianya, Wahyu. Dengan senyum ramah, sang bupati berkata, “Semua usulan akan dilihat secara menyeluruh. Tidak ada yang dibeda-bedakan.”

Gotong royong ini bukan sekadar tindakan fisik, tapi cerminan nilai luhur bangsa: tidak mengutamakan keuntungan pribadi, menjunjung tinggi kemanusiaan, dan saling tolong menolong tanpa memandang latar belakang.

Ulakan hari ini bukan hanya menghadapi banjir. Mereka menunjukkan kepada Indonesia bahwa solidaritas, kekeluargaan, dan kepedulian adalah kunci membangun masa depan bersama.


**Afridon.

Posting Komentar

0 Komentar