Harapan dari Ladang Laweh: Ketika Cindy Monica Turun Tangan untuk Petani Padang Pariaman

Anggota Komisi IV DPR RI, Cindy Monica Salsabila Setiawan SM

Padang Pariaman Editor -Sabtu pagi yang sejuk di Ladang Laweh, Sicincin, menjadi saksi hadirnya secercah harapan bagi ribuan petani yang telah lama kehilangan sumber kehidupan. Anggota Komisi IV DPR RI, Cindy Monica Salsabila Setiawan SM, turun langsung ke lokasi bendungan yang runtuh sejak 3,5 tahun lalu. Ditemani Asisten II Setdakab Padang Pariaman, Yurisman Yakub, dan Kepala Dinas PUPR, El Abdes Marsyam, Cindy menginjakkan kaki di tanah retak yang menyimpan kisah pilu para petani.

Bendungan Ladang Laweh bukan sekadar infrastruktur—ia adalah nadi kehidupan bagi ±2.400 hektar sawah dan kolam ikan air tawar yang menopang ekonomi beberapa nagari di Padang Pariaman. Sejak ambruk, aliran air terputus, lahan mengering, dan asa petani menipis perlahan.

Namun di tengah keterpurukan itu, kunjungan Cindy menjadi momentum kebangkitan. Tak menunggu lama, ia langsung menghubungi Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Ir. Bob Arthur Lombogia MSi, melalui video call WhatsApp dari lokasi kejadian.

“Pak Dirjen, kita harus bergerak cepat. Ini bukan hanya soal bendungan, ini tentang hidup orang banyak,” kata Cindy penuh empati, seraya menunjukkan kerusakan di sekelilingnya.

Respons dari pusat pun menggembirakan. Dirjen SDA menyambut baik permintaan Cindy dan berjanji segera menindaklanjuti rehabilitasi bendungan. Sebuah sinyal positif untuk masyarakat yang sudah terlalu lama menunggu janji-janji tanpa bukti.

“Saya akan terus mengawal ini. Para petani tidak boleh kehilangan air lebih lama lagi,” tegas Cindy, penuh komitmen.

Wajah-wajah petani yang menjemput Cindy di lokasi terlihat berseri. Harapan yang sempat tenggelam bersama ambruknya bendungan kini mulai muncul kembali ke permukaan.

“Semoga ini bukan kunjungan seremonial. Kami butuh aksi nyata,” ujar Pak Syafrizal, seorang petani yang telah tiga kali gagal panen akibat kekeringan.

Di Ladang Laweh hari itu, bukan hanya tanah yang retak yang menjadi perhatian. Tapi juga keretakan harapan yang perlahan mulai terisi kembali dengan kehadiran wakil rakyat yang benar-benar mau mendengar dan bertindak

**Afridon