Lampu Mati di Simpang Empat Picu Kecelakaan, PAN Minta Tindakan Cepat

Padang Umum  Fraksi PAN Juru bIcara Hasanuddin

Padang Pariaman .Editor — Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) melalui juru bicaranya, Hasunuddin, menyampaikan pandangan umum dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (tanggal menyesuaikan). Dalam pidatonya, Fraksi PAN menyoroti sejumlah isu krusial yang menyangkut kesejahteraan masyarakat, mulai dari persoalan lingkungan, infrastruktur, hingga pengembangan sumber daya manusia. Kamis 10 April 2025

Hasunuddin menegaskan pentingnya reboisasi dan penanaman kembali pepohonan yang mampu menyerap air secara optimal guna mengatasi masalah banjir yang kerap melanda Padang Pariaman. Menurutnya, banjir telah menimbulkan kerugian besar baik bagi ekonomi masyarakat maupun infrastruktur daerah, seperti rusaknya saluran irigasi.

"Kami meminta Bupati melalui dinas terkait agar menjalin komunikasi dengan pihak Akai untuk memperbaiki ratusan hektare lahan dan irigasi yang rusak akibat dampak pembangunan," tegasnya.

Selain itu, Fraksi PAN juga menyoroti perlunya penyelesaian pembangunan jalan jalur dua Simpang Empat yang dinilai penting untuk kelancaran mobilitas masyarakat. PAN mendorong adanya kolaborasi dengan tokoh masyarakat demi kelancaran proyek tersebut.

Lebih jauh, Fraksi PAN juga menyinggung soal reaktivasi jalur kereta api yang menghubungkan Kabupaten Padang Pariaman dengan Kota Padang, khususnya di daerah Murai Timur dan Sunur. Hasunuddin meminta pemerintah daerah segera membenahi infrastruktur pendukung agar moda transportasi tersebut bisa kembali beroperasi dan membantu meringankan beban ekonomi warga.

Tak kalah penting, Fraksi PAN mendesak Dinas Perhubungan agar segera memperbaiki dan mengaktifkan kembali lampu lalu lintas di kawasan Simpang Empat Padang Baru, yang kerap menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas.

Dalam bidang pembangunan manusia, Fraksi PAN menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan berdaya saing. Mereka juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap kelompok remaja yang rentan terhadap masalah sosial, yang disebut sebagai “pemuda miskin” atau remaja tanpa arah masa depan.

"Kami ingin melihat adanya program yang nyata untuk memberdayakan mereka agar bisa menjadi penerus cita-cita bangsa," ujar Hasunuddin mengakhiri.


**Afridon


Posting Komentar

0 Komentar