![]() |
Zulfikar Kurniawan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1, Bersama Afridon. |
Padang, Editor – Di ruang kerjanya yang terletak di Jalan S. Parman, Padang, Sumatera Barat, suasana Jumat siang itu terasa tenang, namun di balik ketenangan itu, Zulfikar Kurniawan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1, tengah bergulat dengan tantangan berat bagaimana mengalirkan anggaran agar pembangunan tetap bergerak meski dana terbatas. Jumat 25 April 2025
“Kadang, permintaan datang tiba-tiba dari wali nagari untuk perbaikan saluran air. Kita lihat, kalau tidak segera ditangani, banjir bisa mengancam pemukiman,” ujar Zulfikar, sembari menunjuk peta proyek di dinding kantornya.
Ia menceritakan, demi mengakomodasi kebutuhan mendesak masyarakat, dirinya terpaksa memangkas sebagian anggaran kegiatan lain. “Saya potong di pos tertentu agar bisa dialihkan. Kalau enggak kita akomodir, aliran air bisa mampet. Ujung-ujungnya, rakyat yang kena dampaknya.”
Bukan sekali dua kali tantangan seperti ini muncul. Saat saluran tersumbat akibat lumpur dan sampah, sementara alat berat terbatas dan ruas jalan dipenuhi kendaraan parkir, solusi harus segera dicari. “Kami geser dulu kendaraan, turunkan alat berat, kita padatkan kembali tanah, buang lumpur, dan isi dengan sirtu (pasir batu). Harus cepat dan tepat.”
Zulfikar menegaskan, inovasi tak melulu soal teknologi canggih. Terkadang, ini soal keberanian mengambil keputusan dalam kondisi darurat. “Kalau kita nunggu semua ideal, enggak akan jalan. Kita harus pintar atur waktu, saling selang-seling pekerjaan biar efisien.”
Namun, tak semua bisa ia tangani sendiri. Beberapa pekerjaan yang belum bisa ditindaklanjuti masih menunggu lampu hijau dari pihak terkait. “Blokir anggaran belum terbuka semua. Tapi kami sudah surati, koordinasi terus dilakukan.”
Ia juga menyebutkan bahwa kerja sama lintas pihak, termasuk dengan pemerintah daerah dan BPK, sangat penting untuk menyelesaikan persoalan infrastruktur ini. “Masyarakat perlu tahu, kami terus bekerja. Tapi pekerjaan ini tak akan selesai kalau tak didukung semua pihak.”
Di balik tumpukan berkas dan data proyek, Zulfikar tetap menaruh harapan agar pembangunan tak hanya selesai di atas kertas, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
**Afridon
0 Komentar