" Tokoh Masyarakat Desak Fadly Amran Berantas Maksiat Panti Pijat Plus SKB"

Panti Pijat Plus  " SKB " Sabtu 26 April 2025 Pukul 07.59 Wib

Padang.Editor -Sabtu malam di Kampung Pondok jalan Niaga kota Padang Sumatera Barat kota yang Beradat kuat dan  Agama Punya.Pemimpin  Wakil  Walikota Buya Maigus Nasir tak hanya diwarnai dentingan cangkir kopi dari warung-warung kecil. Di balik pintu bertirai merah di lantai dua sebuah bangunan tua di kota Padang tepat di depan Bank Mustika, terdapat dunia lain yang nyaris tak tersentuh hukum.

Panti pijat Plus  bernama “SKB” itu sekilas tampak biasa. Ada warung kopi di lantai bawah, lengkap dengan obrolan santai dan aroma kopi hitam yang khas. Namun siapa sangka, di lantai atasnya, sekat-sekat sempit dipenuhi suara-suara lembut, tangan-tangan halus perempuan muda asal Mentawai .jambi dan daerah lain yang menawarkan “relaksasi” lebih dari sekadar pijatan. Tarifnya? Rp150 ribu hingga Rp200 ribu sekali “layanan”.Sabtu 26 April.2025 

Meski menyaru sebagai tempat pijat tradisional, SKB diduga kuat menjalankan praktik prostitusi terselubung. Menurut informasi dari warga  sekitar,Rinaldi tempat ini tak pernah benar-benar tersentuh oleh penertiban. “Sudah setor ke oknum,” ujar salah satu pemilik, dengan nada percaya diri saat ditemui jurnalis di lokasi. “Wartawan nggak boleh liputan. Kami tetap jalan,” sambungnya.

Perlindungan dari Oknum?

Rinaldi, salah satu tokoh masyarakat Kampung Pondok, menuding adanya keterlibatan oknum aparat yang melindungi praktik ini. “Kami minta Wali Kota Padang, Fadly Amran, serius memberantas maksiat. Jangan tutup mata, apalagi kalau ada yang terlibat,” tegasnya.

Pijat Plus  atau Prostitusi Berkedok

Menurut pengamatan di lapangan, praktik pijat Plusn di tempat ini tak lagi murni menyasar kesehatan. “Pelanggan datang bukan karena punggung pegal, tapi libido yang ingin naik,” ujar seorang pemilik warung kopi di sekitarnya.

Bahkan, beberapa pelanggan mengaku merasakan “kepuasan emosional” setelah layanan. “Bisa ngilangin stres rumah tangga,” ujar pria berinisial YN, pemilik usaha pemiling asal Nias yang kerap terlihat keluar dari tempat tersebut.

Risiko di Balik Kenikmatan Semu

Di balik relaksasi dan senyuman pemijat muda, ada bahaya besar yang mengintai: penyakit menular seksual (PMS), eksploitasi perempuan, hingga potensi perdagangan manusia. Praktik seperti ini bukan hanya merusak moral, tapi juga hukum negara.

Kampung Pondok seolah menjadi simbol paradoks Kota Padang  religius, namun menyimpan “surga semu” di balik lorong-lorong sunyinya. Pertanyaannya kini, apakah pemerintah berani membersihkan wajah kotanya dari noda terselubung ini


**tim

Posting Komentar

0 Komentar