![]() |
Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir |
Padang, Editor – Suasana hangat Hari Raya Idulfitri 1446 H masih terasa kental di Masjid Nurul Ain, Padang Selatan, Rabu 9 April.2025 Senyum dan jabatan tangan dalam acara Halalbihalal Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) bukan hanya simbol silaturahmi, tetapi juga energi kebersamaan yang memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di Kota Padang.
Di tengah keramaian, hadir Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir.Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir. Mereka disambut hangat oleh pengurus Perti Kota dan Kecamatan Padang Selatan. Di hadapan para tokoh dan jemaah, Fadly menyampaikan apresiasi atas kiprah hampir satu abad Perti dalam membangun umat dan mencerdaskan bangsa.
“Eksistensi Perti yang hampir seratus tahun harus terus digerakkan melalui silaturahmi, dakwah, dan kegiatan sosial yang membawa kemaslahatan umat,” ucap Fadly. Ungkapan ini bukan sekadar pujian, tetapi undangan terbuka untuk bersinergi.
Pemerintah Kota Padang, lanjutnya, telah menyiapkan sembilan Program Unggulan (Progul) yang siap digarap bersama organisasi keagamaan. Program seperti Smart Surau, Padang Juara, Jelajah Padang, hingga Sinergi Nagari disebut-sebut sangat relevan untuk digarap bersama Perti
Di tengah tantangan zaman, kolaborasi menjadi kunci. Fadly juga mengajak Perti untuk turut menyebarluaskan program strategis seperti BPJS Kesehatan Gratis. “Bapak dan Ibu pengurus Perti adalah tokoh masyarakat. Kami berharap informasi terkait program ini bisa diteruskan dan dilaksanakan bersama demi kesejahteraan masyarakat Kota Padang,” ujarnya.
Halalbihalal ini menjadi lebih dari sekadar temu kangen. Ia menjadi titik temu antara harapan dan aksi, antara nilai spiritual dan kerja nyata untuk umat.
Turut hadir dalam acara tersebut Camat Padang Selatan Anhal Mulya Perkasa, Ketua Perti Kota Padang Prof. Salmadanis, Ketua Perti Padang Selatan Idham Tanjung, serta jajaran pengurus lainnya. Momen ini menjadi saksi bagaimana kekuatan tradisi dan semangat gotong royong dapat menjadi bahan bakar pembangunan kota yang inklusif dan sejahtera.
Kalau kamu ingin gaya penulisannya disesuaikan—misalnya lebih santai, lebih formal, atau dengan sentuhan naratif yang lebih kuat boleh kasih tahu ya
**Rel.
0 Komentar